Citeureup, Jawa Barat — Warga Kelurahan Puspanegara, Kecamatan Citeureup, bersama Babinkamtibmas melaksanakan aksi normalisasi Kali Cibeber pada Sabtu pagi dalam rangkaian World Cleanup Day (WCD) 2025. Kegiatan bertujuan membersihkan endapan sedimen, mengangkat sampah yang menghambat aliran air, serta merapikan bantaran untuk mengurangi risiko banjir di musim hujan.
Sekretaris Kelurahan Puspanegara, Deby, menyatakan normalisasi ini merupakan upaya bersama antara pemerintah kelurahan dan masyarakat untuk mengembalikan fungsi Kali Cibeber sebagai saluran pembuangan air yang lancar. Menurut Deby, aksi ini juga dimaksudkan sebagai langkah awal menuju program perawatan berkala sehingga sungai tidak kembali tersumbat oleh sampah.
“Normalisasi ini penting agar aliran air kembali lancar dan warga terhindar dari banjir lokal. Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga kelestarian sungai secara berkelanjutan,” ujar Deby.
Babinkamtibmas setempat mendampingi pelaksanaan kegiatan guna memastikan keamanan dan kelancaran aksi. Kehadiran aparat juga memfasilitasi koordinasi antar RW untuk pengangkutan sampah hasil normalisasi dan penempatan titik-titik penampungan sementara sebelum diangkut pihak terkait.

Kegiatan ini mendapat dukungan dari program corporate social responsibility (CSR) beberapa perusahaan, antara lain Indocement dan Cimory, serta dukungan logistik dari pihak lain termasuk Cleo dan mitra lokal lain yang berkontribusi menyediakan alat kebersihan, sarung tangan, karung sampah, serta fasilitas pendukung. Dukungan sektor swasta tersebut dinilai meningkatkan kapasitas pelaksanaan dan mempercepat proses normalisasi.
Panitia melaporkan bahwa selain pengangkutan sampah, tim juga melakukan pencatatan jenis sampah yang ditemukan sebagai bahan evaluasi untuk perencanaan program pengelolaan sampah berbasis komunitas. Data ini diharapkan menjadi dasar bagi kelurahan untuk menyusun jadwal pembersihan rutin dan program edukasi anti-pembuangan sampah liar di hilir sungai.
World Cleanup Day merupakan gerakan global yang menggalang partisipasi masyarakat di berbagai negara untuk membersihkan sampah dan mengubah perilaku pengelolaan sampah. Di Indonesia, gerakan ini menekankan partisipasi luas masyarakat dalam upaya menuju target lingkungan yang lebih bersih. Hari Bersih Sedunia+1
Deby menegaskan aksi ini tidak berhenti sebagai kegiatan satu hari. Kelurahan Puspanegara kini merencanakan langkah lanjutan berupa koordinasi rutin antar RT/RW, pemasangan titik sampah terpilah, dan sosialisasi pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga agar hasil normalisasi dapat terjaga jangka panjang. (Abu Rifki)











